20 Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Pilihan untuk Buah Hati Tercinta
Seiring dengan perkembangan teknologi, kegiatan mendongeng untuk anak banyak ditinggalkan orang tua. Padahal membaca cerita dongeng anak sebelum tidur seperti yang akan kami bahas di sini memiliki banyak manfaat.
Di antaranya, kegiatan ini bisa mendekatkan hubungan antara orang tua dan buah hati. Anak jadi merasa diperhatikan dan memiliki waktu khusus yang dicurahkan untuknya.
Dari segi kognitif, kosa kata dan kemampuan berimajinasi anak akan meningkat. Anda pun bisa melatih daya ingat anak dengan menanyakan inti dari kisah yang Anda bacakan sebelumnya.
Lewat buku cerita dongeng anak sebelum tidur bergambar, Anda juga dapat mengenalkan konsep warna dan bentuk. Yang tak kalah penting, Anda pun bisa menanamkan pesan moral yang penting untuk dimilikinya kelak.
Kalau bingung memilih kisah yang ingin dibacakan, di sini sudah kami sediakan 20 cerita dongeng anak sebelum tidur yang menarik dan edukatif. Ada dongeng anak dari berbagai penjuru dunia, ada juga yang berasal dari dalam negeri. Selengkapnya bisa langsung Anda simak di bawah ini.
Cerita Dongeng Anak Singkat
Kalau belum terbiasa dibacakan cerita dongeng anak sebelum tidur, putra atau putri Anda mungkin bakal merasa cepat bosan. Anda bisa mencoba membacakan kisah yang tidak terlalu panjang ini sebagai permulaan.
1. Cermin Ajaib
Alkisah, ada seorang raja bernama Granada yang sedang mencari istri. Ia pun menggelar sebuah sayembara. Barang siapa ingin menjadi istrinya, haruslah melihat ke dalam cermin ajaib yang mampu menunjukkan kebaikan dan keburukannya semasa hidup.Para wanita yang awalnya bersemangat ingin menjadi ratu langsung patah semangat mendengar persyaratan tersebut. Mereka khawatir dan malu kalau semua orang akan mengetahui borok-borok mereka.Hanya ada satu wanita yang berani mengajukan diri. Ia adalah seorang penggembala yang datang dari keluarga menengah ke bawah. Bukan karena ia merasa tak pernah berbuat dosa. Namun menurutnya, semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Selama mau memperbaiki diri, semuanya bisa dimaafkan.Tanpa ragu dan takut, ia melihat ke dalam cermin tersebut. Setelah itu, raja mengatakan bahwa cermin itu sebenarnya hanyalah cermin biasa. Ia hanya ingin menguji kepercayaan diri para wanita yang ada di sana. Pada akhirnya, mereka pun menikah dan hidup bahagia selamanya.
Cerita dongeng anak pendek sebelum tidur dari Spanyol ini memiliki sebuah pesan moral. Yakni bahwa berbuat kesalahan adalah hal yang wajar dan termasuk fitrah manusia. Yang penting, teruslah perbaiki diri agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
Pesan lainnya, jangan terlalu mengkhawatirkan hal yang belum terjadi. Belum tentu ketakutan itu nyata. Siapa tahu di balik ketakutan tersebut, ada banyak hal indah yang sudah menanti kita.
2. Pulau Matahari
Pada zaman dahulu kala, ada kakak beradik yang baru saja ditinggal mati oleh ayahandanya. Sang ayah meninggalkan harta warisan yang seharusnya cukup untuk mereka bagi dua.Hanya saja, sang kakak punya sifat serakah. Ia mengambil semua harta dan hanya meninggalkan sebuah keranjang dan pisau untuk adiknya. Sang adik yang baik hati pun hanya bisa pasrah menerima kedua benda tersebut.Suatu hari, ada seekor burung raksasa yang mengajak sang adik untuk pergi ke Pulau Matahari yang dipenuhi emas. Namun, ia hanya diperbolehkan mengambil satu bongkahan emas saja. Sekembalinya ke bumi, ia menjual emas tersebut dan hidup nyaman.Sang kakak yang mengetahui kisah tersebut iri. Ia berpura-pura miskin dan menipu si burung untuk mengantarnya ke Pulau Matahari. Meski hanya diperbolehkan mengambil sekeping koin emas, ia malah ingin membawa pulang semuanya.Tak disangka-sangka, burung itu ternyata telah pergi meninggalkannya. Karena terlalu lama berada di sana, sang kakak pun akhirnya terbakar habis oleh panasnya matahari.
Selanjutnya, ada cerita dongeng anak sebelum tidur dari Tiongkok. Membaca kisah di atas, tentunya Anda bisa menyimpulkan apa pesan moral yang ada di dalamnya. Yakni untuk tidak serakah dan mengambil hak orang lain. Apalagi jika ia adalah saudara kita sendiri.
Selain itu, kita juga patut mensyukuri apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan bersyukur, kita bisa menekan rasa dengki dan hasrat untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kita miliki.
TERKAIT
3. Singa dan Jakal yang Cerdik
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seekor jakal (sejenis serigala dan anjing) di sebuah hutan. Suatu hari, jakal kedatangan singa yang ingin memangsanya. Tak kekurangan akal, ia pun merancang rencana untuk melarikan diri.Ia mengatakan ke singa bahwa batu besar yang ada di atas mereka akan segera roboh dan membunuh mereka berdua. Jakal lalu meminta singa untuk menahan batu tersebut, sementara ia akan pergi sebentar mencari kayu penahan.Singa yang percaya menahan batu tersebut begitu saja. Berjam-jam kemudian saat si jakal tak kunjung kembali, barulah ia sadar kalau ia sudah tertipu. Ia pun pergi dengan perasaan kesal dan perut lapar.
Pesan yang terkandung di cerita dongeng anak sebelum tidur dari Afrika Selatan ini, terkadang kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan. Selain itu, selalu ada cara untuk keluar dari masalah selama kita mau berusaha mencarinya.
Kalau anak kesulitan membayangkan seperti apa jakal itu, Anda bisa menggantinya dengan hewan yang identik dengan kecerdikan di Indonesia, yakni kancil.
4. Si Kura-Kura yang Sombong
Ada seekor kura-kura yang sombong dan merasa dirinya lebih pantas terbang dibandingkan berenang di perairan. Ia jengkel karena memiliki tempurung keras yang membuat tubuhnya terasa berat.Ia pun kesal melihat kawan-kawannya sudah berpuas diri dengan berenang. Saat melihat burung yang bebas terbang di langit, kejengkelannya kian bertambah.Suatu hari, kura-kura ini memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang. Si angsa setuju. Ia mengusulkan agar si kura-kura berpegangan pada sebatang kayu yang akan diangkatnya.Karena tangan kura-kura agak lemah, ia menggunakan mulutnya yang lebih kuat. Ia pun akhirnya bisa terbang dan merasa bangga.Melihat teman-temannya yang tengah berenang, ia ingin menyombongkan diri. Ia lupa bahwa mulutnya harus terus dipakai untuk menggigit kayu. Ia pun terjatuh dengan keras. Beruntung, ia selamat berkat tempurung yang pernah dibencinya.
Kesombongan akan mendatangkan petaka. Itulah pesan moral yang ingin disampaikan dalam cerita dongeng anak sebelum tidur dari Filipina ini.
Anda bisa menceritakannya pada anak agar ia tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati. Memiliki cita-cita memang baik. Tapi jangan sampai saat cita-cita itu tercapai, kita merendahkan orang lain yang tidak seberuntung kita.
5. Telur Emas
Alkisah, ada seekor angsa yang dapat mengeluarkan sebutir telur emas setiap hari. Angsa itu dimiliki seorang petani dan istrinya. Mereka bisa hidup nyaman dan berkecukupan berkat telur tersebut.Kenyamanan ini berlangsung cukup lama. Namun pada suatu hari, tiba-tiba saja terbersit ide di benak petani tersebut. “Kenapa aku harus mendapatkan satu telur per hari? Kenapa tidak kuambil semuanya sekaligus dan jadi kaya raya?” pikirnya.Istrinya ternyata setuju dengan ide tersebut. Mereka pun menyembelih si angsa dan membelah perutnya. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat perut tersebut hanya berisi daging dan darah. Tak ada telur sama sekali, apalagi emas.Mereka pun menangis sejadi-jadinya. Tak ada sumber penghasilan tetap yang bisa mereka andalkan lagi. Mereka harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.
Pesan yang disampaikan dalam cerita dongeng anak sebelum tidur karangan Aesop ini hampir mirip dengan kisah Pulau Matahari sebelumnya. Yaitu untuk menghindari sifat tamak dan selalu mensyukuri berkah yang diberikan oleh Tuhan.
Berusaha memang penting. Tapi jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kita miliki. Bukan tidak mungkin kita malah kehilangan segalanya seperti yang dialami pasangan suami istri petani di atas.
Cerita Dongeng Anak Islami
Bagi yang beragama Islam, Anda bisa membacakan cerita dongeng anak sebelum tidur Islami ini untuk buah hati. Di dalamnya terdapat berbagai macam pelajaran mulai dari pentingnya salat sampai sifat-sifat yang perlu dimiliki dalam bermasyarakat.
1. Anak yang Selalu Menunda Salatnya
Ada seorang anak yang rajin beribadah, baik yang wajib maupun sunah. Hanya saja, ia selalu menunaikan kewajibannya di akhir waktu. Rasa malas tak pernah bisa mengalahkan niat baiknya.Suatu hari, ia baru saja selesai menjalankan salat magrib dan tertidur di atas sajadahnya. Saat terbangun, ia terkejut. Ia tidak lagi berada di kamar, melainkan di sebuah tempat yang dipenuhi banyak orang. Beberapa saat kemudian, barulah ia sadar kalau ia sedang menghadapi hari pembalasan.Tiba gilirannya ditanya oleh malaikat, ia mengaku sudah menjalankan semua kewajibannya. Ia juga menghindari semua yang dilarang oleh Allah. Namun, malaikat tetap menyeretnya ke neraka jahanam.Dengan panik, anak itu memohon pada malaikat untuk melepaskannya. Ia juga bertanya apakah ada hal yang bisa menyelamatkannya. Sepengetahuannya, salat bisa menghapus doa dan ia selalu menjalankan salat 5 waktu tiap hari. Namun, kenapa ia tak juga diampuni?Setibanya di bibir neraka, anak itu hanya bisa menangis ketakutan. Tiba-tiba, datanglah seorang pria tua dengan jenggot putih panjang. Ia pun bertanya siapa pria tua tersebut. Ternyata, ia adalah perwujudan salat yang selama ini dilakukannya. Malaikat pun melepaskan anak itu.Dengan perasaan lega bercampur marah, si anak bertanya mengapa salat tidak datang lebih cepat. Salat pun menjawab, “Bukankah kau juga selama ini selalu menunda melaksanakanku?”Seketika, si anak terbangun. Ternyata ia hanya bermimpi. Namun mimpi itu menyadarkannya. Begitu adzan isya berkumandang, ia pun segera mengambil air wudhu dan melaksanakan salat.
Mengajarkan anak untuk displin dalam menjalatkan salatnya memang bukan hal mudah. Salah satu cara yang bisa Anda terapkan adalah menanamkan pesan lewat cerita dongeng anak sebelum tidur.
Kisah ini juga bisa dijadikan pengingat untuk diri kita sendiri. Sesibuk apa pun kegiatan yang sedang dijalani, jangan pernah menunda salat, apalagi tidak melaksanakannya sama sekali.
2. Pohon Kehidupan
Hiduplah seorang pria tua yang memiliki empat orang anak. Ia ingin anak-anaknya tidak menjadi manusia yang terlalu cepat menghakimi sesuatu. Untuk itu, ia mengirimkan mereka untuk melihat pohon pir yang berada jauh dari rumah mereka.Masing-masing anak diminta pergi di musim berbeda, yakni musim dingin, semi, panas, dan gugur. Saat keempatnya kembali, sang ayah bertanya tentang apa yang mereka lihat.Anak pertama mengatakan pohon itu terlihat jelek, gundul, dan bengkok terkena angin. Sebaliknya, anak kedua mengatakan pohon itu dipenuhi tunas dan terlihat menjanjikan. Lalu, anak ketiga mengatakan kalau pohon tersebut dipenuhi bunga-bunga yang wangi. Terakhir, anak keempat mengatakan kalau si pohon memiliki banyak buah yang terlihat nikmat.Sang ayah menjelaskan kalau semua yang mereka lihat itu benar. Masing-masing dari mereka hanya melihat pohon itu dalam satu musim saja. Ia lalu berujar, kalau mereka tidak boleh menilai pohon, apalagi manusia, hanya dari satu sisi saja.
Ingin mengajari anak agar tidak menilai segala sesuatunya dari satu sisi saja? Cerita dongeng anak sebelum tidur ini bisa Anda bacakan untuknya.
Kita yang sudah dewasa pun sekaligus diingatkan untuk tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan atau menghakimi seseorang. Pandangan mata manusia sangat sempit, mungkin saja di baliknya ada latar belakang atau cerita lain yang tidak kita lihat.
Terkadang kondisi seseorang terlihat buruk, namun bukan tidak mungkin ia penuh keindahan di waktu lain. Begitu pula dengan diri kita sendiri. Ada masa naik turun yang kita alami. Tentu kita tidak ingin orang lain menilai kita dari satu sisi saja, bukan?
3. Tagihan dari Allah
Dikisahkan, seorang pria berusia 70 tahun terkena penyakit yang membuatnya tak bisa buang air kecil. Dokter mengatakan kalau ia harus dioperasi agar bisa kencing kembali.Setelah selesai, dokter memberikan tagihan yang jumlahnya lumayan tinggi. Pria tua itu menangis. Karena kasihan, dokter pun mengatakan akan memberikan diskon jika tagihan itu dirasa terlalu memberatkan.Tak disangka, pria tersebut menolak. Ia bukannya menangis karena tagihan pengobatannya terlalu mahal.Ia justru tersadar kalau selama ini Allah begitu pemurah sudah membiarkannya bebas buang air kecil selama 70 tahun. Beruntunglah ia karena Allah tak pernah memberikan tagihan sama sekali untuknya.
Terlalu fokus dengan sesuatu yang tidak kita miliki bisa membuat kita kurang bersyukur. Karena terus menerus merasa kurang, kita tidak sadar betapa besar anugerah yang sudah diberikan Tuhan kepada kita.
Nah, cerita dongeng anak sebelum tidur ini bisa menjadi pengingat betapa beruntungnya kita selama ini. Ajarkan juga pada anak untuk selalu mensyukuri apa pun yang terjadi. Jangan sampai ia menyesal ketika sudah kehilangan apa pun yang dimilikinya.
4. Pria yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni
Suatu hari, seorang pria mengalami kecelakaan kapal dan terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Ia terus berdoa agar Allah menyelamatkannya. Setiap hari ia memandang laut lepas menanti pertolongan.Hari demi hari berlalu, yang ia harapkan tak kunjung datang. Demi bertahan hidup, ia pun mencari makanan di hutan dan berusaha membangun gubuk seadanya.Tak lama setelah gubug selesai dibangun, pria itu pergi mencari makan. Alangkah terkejutnya ia saat kembali, kobaran api melalap gubug tersebut hingga habis tak tersisa.Ia pun kecewa dan putus asa. Sempat ia merasa marah karena mengira Allah tak lagi memedulikannya. Lelah menangis, ia jatuh tertidur di atas pasir.Keesokan harinya, ia terbangun mendengar suara kapal yang mendekat. Ia pun lega bercampur heran, bagaimana orang-orang itu bisa menemukannya. Padahal sudah lama ia pasrah tak mengharapkan pertolongan datang.Ternyata, orang-orang itu melihat kepulan asap dari gubug yang terbakar kemarin. Tersadarlah pria tersebut, ternyata yang disangkanya bencana justru merupakan berkah yang diberikan Allah.
Tantrum dan ngambek merupakan salah satu sifat yang sering dimiliki anak. Beri buah hati Anda pengertian bahwa dunia ini tak akan selalu berjalan sesuai keinginannya.
Terkadang, ada hal yang mungkin ia anggap buruk tapi ternyata punya hikmah dan manfaat yang tak disangka-sangka. Agar lebih mudah dipahami, cerita dongeng anak sebelum tidur bernuansa islami ini bisa Anda bacakan untuknya.
5. Kebijaksanaan Iyas bin Muawiyah
Suatu hari, ada seorang pria yang hendak dihukum karena meminum anggur. Namun ia berkilah mengatakan bahwa anggur terdiri dari air, kurma, dan buah anggur yang semuanya halal. Ia pun mengaku tak paham kenapa saat ketiga bahan halal tersebut dicampur, hasil akhirnya menjadi haram.Iyas tetap tenang mendengar pertanyaan tersebut. Ia balas bertanya apakah pria tersebut kesakitan jika Iyas memukulnya menggunakan debu, jerami, atau air. Pria itu dengan mantap menjawab tidak.Iyas pun bertanya lagi apakah pria tersebut kesakitan jika dipukul dengan ketiga bahan sebelumnya. Hanya saja, ketiganya sudah dicampur dan dikeringkan hingga menjadi batu bata.Begitu si pria mengatakan iya, Iyas pun kembali ke pertanyaan si pria sebelumnya. Logika yang sama bisa diterapkan pada air, kurma, dan buah anggur. Meski ketiganya halal, setelah dicampur dan difermentasi, bukan tidak mungkin muncul alkohol memabukkan yang membuatnya menjadi haram.
Kisah berikutnya ini sebenarnya lebih tergolong anekdot alih-alih dongeng karena diambil dari kisah nyata. Namun, Anda tetap bisa menjadikannya cerita dongeng anak sebelum tidur karena memiliki pesan moral yang baik.
Tokoh utama dari cerita ini adalah Iyas bin Muawiyah yang menjadi hakim di abad 2. Ia dikenal akan kecerdasannya dan sering disebut-sebut dalam berbagai anekdot. Salah satunya seperti yang telah dibahas di atas.
Baca juga:
Cerita Dongeng Anak Lucu
Menyampaikan pesan moral untuk si kecil tak harus melalui kisah yang serius. Cerita dongeng anak sebelum tidur jenaka di bawah ini pun punya pelajaran yang tak kalah penting. Apalagi, biasanya banyak anak yang lebih mudah tertarik dengan hal-hal yang bisa mengundang tawa.
1. Si Bodoh dan Keledai
Suatu hari, ada ayah dan anak yang berjalan kaki sambil menuntun keledainya menuju pasar. Mereka berpapasan dengan seorang pria yang berkata, “Dasar bodoh, ada keledai mengapa kalian malah jalan kaki?” Jadilah ayah itu meminta anaknya untuk menaiki keledai. Mereka pun melanjutkan perjalanan.Tak lama, mereka kembali bertemu pria lain. Kali ini pria tersebut berkomentar, “Dasar anak muda pemalas. Kenapa ia enak-enakan naik keledai sementara ayahnya dibiarkan berjalan kaki?” Akhirnya, sang ayah meminta anaknya turun. Giliran ia yang naik keledai sementara anaknya berjalan kaki.Belum jauh, mereka bertemu dengan sekelompok wanita yang berbisik satu sama lain, “Kasihan sekali anak itu. Ayahnya naik keledai sementara ia harus berjalan kaki.” Bingung harus bagaimana, akhirnya sang ayah mengajak anaknya untuk ikut menunggangi hewan peliharaannya.Lagi-lagi, mereka bertemu penduduk setempat yang mencemooh, “Apakah kalian berdua tidak malu membuat keledai malang itu menanggung badan kalian yang besar?” Ayah dan anak itu pun turun. Setelah berpikir keras, akhirnya mereka memutuskan mengikat kaki keledai ke tiang. Mereka berdua lalu melanjutkan perjalanan sambil memanggul tiang dan keledai tersebut.Orang-orang yang berpapasan pun tertawa melihat kebodohan mereka. Sampai di sebuah jembatan, salah satu ikatan kaki keledai terlepas dan membuatnya berontak. Sayang, si keledai malah jatuh ke sungai dan akhirnya tenggelam. Ayah dan anak itu pun kehilangan keledai mereka selama-lamanya.
Ada beberapa anak yang memiliki hati lembut dan sulit menolak permintaan orang lain. Terkadang mereka pun terlalu memikirkan perkataan orang-orang di sekitarnya dan mengabaikan kata hatinya sendiri.
Cerita dongeng anak sebelum tidur yang lucu karangan Aesop ini bisa Anda bacakan untuknya. Ingatkan ia bahwa kita tidak mungkin memuaskan semua orang di dunia ini. Lebih baik, lakukan apa yang menurut kita benar selama tidak merugikan orang lain.
2. Tikus Pemakan Besi
Alkisah, ada seorang saudagar kaya raya bernama Jveernadhana. Suatu hari desanya diterjang banjir bandang yang membuatnya kehilangan hampir seluruh harta benda.Jveernadhana pun memutuskan untuk mencoba peruntungan di tempat lain. Ia menjual seluruh hartanya yang tersisa untuk membayar hutang, kecuali sebuah besi penyangga berukuran besar yang merupakan warisan dari leluhurnya.Karena tak bisa membawanya pindah, Jveernadhana menitipkan besi tersebut ke sahabatnya, Janak. Ia berkata akan mengambilnya suatu hari nanti saat usahanya sudah sukses.Beberapa tahun kemudian, bisnis Jveernadhana sukses. Ia pun memutuskan kembali ke desanya dan mendatangi Janak. Namun saat Jveernadhana meminta besinya kembali, sahabatnya itu malah mengatakan kalau besinya sudah dimakan tikus. Janak sebenarnya ingin memiliki besi itu karena tahu harganya sangat mahal jika dijual.Meski tak percaya kalau tikus bisa memakan besi, Jveernadhana berusaha tetap tenang. Ia pun pamit dan meminta Janak untuk melupakan masalah tersebut.Jveernadhana juga meminta Ramu, putra Janak, untuk ikut dengannya. Ia mengatakan punya hadiah untuk Janak dan akan menitipkannya pada Ramu. Sesampainya di rumah, Jveernadhana malah mengunci Ramu di sebuah kamar.Janak yang cemas karena putranya tak kunjung kembali pun mendatangi rumah Jveernadhana. Betapa terkejutnya ia ketika Jveernadhana mengatakan putranya sudah dibawa terbang oleh burung gagak.Karena tak percaya, mereka pun bertengkar hebat. Akhirnya kasus ini dibawa ke pengadilan. Di hadapan hakim, Jveernadhana berkata, “Kalau tikus bisa memakan besi milikku, kenapa burung gagak tidak bisa membawa putra Janak?”Mendengarnya, Janak tersadar dan meminta maaf. Hakim pun meminta Janak untuk mengembalikan besi Jveernadhana dan mendapatkan putranya kembali.
Bisa menjaga kepercayaan orang lain adalah salah satu sifat yang perlu ditanamkan sejak dini. Jangan sampai sudah dipercaya, kita malah mengkhianati orang tersebut demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Selain memberikan contoh pada anak, Anda juga bisa menanamkan nasihat lewat cerita dongeng anak sebelum tidur dari India di atas. Kisah ini diambil dari buku Panchatantra yang berisi kumpulan sastra kuno.
3. Kancil dan Buaya
Di sebuah hutan, hiduplah sekelompok buaya yang sudah lama ingin merasakan nikmatnya daging kancil. Salah satu dari mereka pun berusaha mengikuti kancil untuk mengetahui aktivitasnya.Suatu hari, kancil hendak pulang setelah mencari makan. Namun ia terkejut melihat buaya tiba-tiba muncul menghadangnya saat akan menyeberang sungai. Mengetahui ia hendak dijadikan santapan, ia pun berusaha mencari akal untuk melarikan diri.Kancil lalu berkata bahwa ia sebenarnya ingin menyerahkan diri. Namun ia ragu apakah dagingnya cukup untuk semua buaya yang ada. Ia lalu meminta semua buaya di sungai untuk berkumpul dan berbaris agar ia bisa menghitung jumlah mereka.Buaya-buaya itu mengikuti perintah kancil. Mereka pun berbaris dengan rapi hingga membentuk formasi yang menyerupai jembatan.Dengan cekatan, si kancil melompati satu per satu punggung buaya sambil berhitung. Tak disangka, ternyata sampai di tepi sungai ia langsung melarikan diri. Para buaya pun kesal karena tertipu oleh kecerdikan kancil.
Kali ini, ada cerita dongeng anak sebelum tidur yang berasal dari Indonesia. Tokoh utama dari kisah ini adalah seekor kancil yang terkenal akan kecerdikannya.
Seperti kisah singa dan jakal sebelumnya, Anda bisa mengajarkan pada anak bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan. Semoga saja anak jadi termotivasi belajar dan meningkatkan pengetahuannya.
4. Abu Nawas: Diselamatkan Egrang
Sang raja yang sudah tertipu tiga kali oleh Abu Nawas ingin menguji kecerdasannya. Ia pun mengusir Abu Nawas dari negaranya. Kalau sampai besok Abu Nawas masih menginjakkan kaki di negara itu, ia akan dijebloskan ke penjara.Abu Nawas sangat sedih mendengar perintah raja. Namun, ia tak kehilangan akal dan mencari cara untuk menyelamatkan diri.Keesokan harinya, dua pengawal istana pergi ke rumah Abu Nawas. Betapa terkejutnya mereka melihat pria cerdik itu bukannya berkemas, malah asyik berenang dengan santai.Saat ditanya mengapa ia masih belum pergi, Abu Nawas berkilah. Ia mengaku sama sekali tidak menginjakkan kaki di negeri itu. Ia berada di dalam air alih-alih tanah.Karena kebingungan menjawab alasan Abu Nawas, para pengawal membawanya ke hadapan raja. Ia pun berangkat dengan menaiki egrang.Sesampainya di istana, sang raja murka melihat Abu Nawas masih belum pergi dan bermain egrang seperti anak kecil. Abu Nawas beralasan, egrang itu membuatnya tak menginjakkan kaki sama sekali di negeri itu. Karena itulah ia masih berhak berada di sana dan tak boleh diusir.Mendengar penjelasan itu, raja pun mengakui kecerdasan Abu Nawas. Ia batal mengusir pria tersebut, bahkan mengundangnya untuk mengikuti jamuan makan.
Cerita dongeng anak sebelum tidur selanjutnya diambil dari kisah 1001 Malam Abu Nawas. Hampir sama seperti sebelumnya, kisah ini juga mengedepankan pentingnya kecerdikan.
Selalu ada jalan untuk mengatasi setiap masalah yang ada. Hanya saja, terkadang jalan tersebut mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran kita sebelumnya. Oleh karena itu, teruslah berusaha dan buka diri dari segala kemungkinan yang ada.
5. Bocah Penggembala dan Serigala
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak penggembala di suatu desa. Setiap hari ia bertugas menggembalakan domba-domba milik tuannya di dekat hutan.Karena terus melakukan kegiatan yang sama, ia merasa bosan. Suatu hari, terbesit di pikirannya untuk mengerjai orang-orang desa sebagai hiburan. Ia pun berlari menuju desa sambil berteriak ketakutan, “Ada serigala! Ada serigala!”Sesuai dugaannya, masyarakat setempat berlari menuju tepi hutan untuk mengusir serigala tersebut. Tapi sesampainya di sana, tak ada serigala sama sekali. Yang ada malah sosok si anak pengembala yang tertawa terbahak-bahak. Sadarlah mereka kalau sudah tertipu.Beberapa hari kemudian, anak itu kembali berteriak-teriak minta pertolongan. Lagi-lagi penduduk desa berlari ke tepi hutan. Namun mereka ternyata tertipu untuk kedua kalinya. Mereka pun pulang dengan bersungut-sungut.Suatu hari menjelang sore, tiba-tiba saja serigala sungguhan muncul dari dalam hutan. Si anak pun berteriak ketakutan minta bantuan. Namun kali ini, penduduk desa tak mau percaya padanya.Serigala itu pun dengan leluasa membunuh dan menyantap domba-domba yang ada di sana. Sementara anak itu hanya bisa melihat dari kejauhan dan bingung memikirkan apa yang harus ia katakan pada sang tuan.
Kejujuran merupakan hal yang tak ternilai harganya. Untuk menanamkannya pada buah hati sejak dini, Anda bisa mencoba membacakan cerita dongeng anak sebelum tidur ini untuknya.
Kita bisa mengambil pelajaran bahwa orang yang suka berbohong tidak akan dipercaya lagi selama-lamanya. Bahkan jika pada akhirnya ia mengatakan kejujuran sekalipun.
Cerita Rakyat Nusantara untuk Anak
Selain cerita dongeng anak sebelum tidur di atas, Anda juga dapat membacakan cerita rakyat Nusantara untuk buah hati. Anda bisa sekaligus mengenalkan berbagai macam budaya dan tempat yang ada di dalam negeri lewat kisah-kisah berikut.
1. Terjadinya Rawa Pening
Kisah ini bermula saat ada wanita bernama Endang Sawitri yang hamil dan melahirkan seekor naga. Anehnya, naga yang kemudian diberi nama Baru Klinting itu bisa berbicara layaknya manusia.Beranjak remaja, Baru Klinting mulai menanyakan keberadaan ayahnya. Sang ibu pun mengatakan kalau ia sebenarnya anak dari Ki Hajar Salokantara yang sedang bertapa di sebuah gua. Endang juga memintanya untuk menemui sang ayah.Dibekalinya Baru Klinting dengan klintingan (semacam lonceng) peninggalan Salokantara sebagai bukti kalau mereka memang ayah dan anak. Sesampainya di sana, Salokantara mengajukan satu persyaratan lagi sebagai bukti. Yakni agar Baru Klinting terbang melingkari Gunung Telomoyo.Baru Klinting ternyata berhasil melakukan tugasnya. Salokantara pun mengakui kalau ia memang darah dagingnya. Lalu, Salokantara memerintahkan Baru Klinting untuk bertapa di dalam hutan.Di saat bersamaan, penduduk Desa Pathok di sekitar hutan tersebut sedang berburu hewan untuk sedekah bumi. Tak menemukan satu hewan pun, akhirnya mereka membunuh dan memotong-motong tubuh Baru Klinting.Saat pesta berlangsung, datanglah anak kecil dekil dan penuh luka yang sebenarnya merupakan jelmaan Baru Klinting. Ia mengaku kelaparan dan memohon agar diberi makan oleh penduduk setempat.Sayangnya, mereka malah tak mengacuhkan dan mengusirnya dengan kasar. Baru Klinting yang sakit hati pun pergi ke rumah seorang janda tua yang ternyata mau memperlakukannya dengan baik, bahkan memberinya makan.Usai makan, ia berpesan agar wanita itu menyiapkan lesung dan menaikinya jika terdengar suara gemuruh. Baru Klinting lalu kembali ke pesta. Ia mengadakan sayembara dan menantang para penduduk untuk mencabut lidi yang ditancapkannya ke tanah.Sempat menganggap remeh, ternyata tak ada satu pun penduduk yang berhasil melakukannya. Setelah semua menyerah, dengan mudah Baru Klinting mencabut lidi tersebut.Ternyata, dari bekas tancapan lidi tersebut muncul air yang semakin lama semakin deras alirannya. Para penduduk desa itu pun tewas tenggelam di rawa yang sekarang dikenal sebagai Rawa Pening. Hanya ada satu penduduk yang selamat, yakni si janda tua yang bersikap baik pada Baru Klinting.
Ada beberapa versi legenda mengenai terjadinya Rawa Pening yang ada di Kabupaten Semarang. Salah satunya seperti yang kami bahas di atas. Anda dapat menceritakannya pada buah hati sebagai cerita dongeng anak sebelum tidur.
Putra dan putri Anda pun dapat memetik pelajaran darinya. Yakni untuk tidak menilai orang lain dari luarnya saja. Juga untuk tidak sembarangan mengambil sesuatu yang bukan haknya.
2. Putri Junjung Buih
Dahulu kala, hiduplah dua bersaudara yang memimpin Kerajaan Amuntai di Kalimantan. Mereka adalah Patmaraga (Raja Tua) dan Sukmaraga (Raja Muda). Meski memimpin kerajaan bersama-sama, mereka bisa berbagi tugas dengan baik sehingga jarang berselisih paham.Punya keluarga harmonis dan kekuasaan, hanya satu hal yang masih belum mereka miliki, yakni anak. Sukmaraga sang adik terutama sudah mendambakan keturunan sehingga ia rela menempuh berbagai macam cara.Suatu hari setelah bertapa selama beberapa lama, ia mendapat wangsit agar istrinya memakan burung kastuba. Ternyata, wangsit tersebut manjur. Istrinya hamil dan melahirkan sepasang anak laki-laki kembar.Mendengar adiknya memiliki buah hati, Patmaraga pun ikut semangat berdoa agar diberi momongan. Namun, doanya dikabulkan dengan cara berbeda.Suatu hari saat melintasi sungai, ia menemukan bayi perempuan yang mengapung di atas buih. Bayi itu dijunjungnya dan dinamai Putri Junjung Buih.Tak lama setelah diangkat, ternyata bayi itu bisa berbicara. Ia meminta dibuatkan selembar kain dan selimut yang harus dijahit dalam setengah hari.Patmaraga yang terlanjur sayang dengan sang putri pun membuat sayembara. Ternyata, ada wanita bernama Ratu Kuripan yang menyanggupinya. Tak hanya mampu menenun dengan cepat, hasilnya juga sangat indah.Ratu Kuripan pun diangkat menjadi pengasuh Putri Junjung Buih. Ialah yang kemudian mengurusi semua kepentingannya hingga Junjung Buih dewasa.
Cerita dongeng anak sebelum tidur di atas mengajarkan untuk tidak putus asa meski belum mendapatkan apa yang kita inginkan. Teruslah berusaha dan berdoa, setelah itu baru kita bisa pasrah.
Yakinlah apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik untuk kita semua. Mungkin saja Tuhan akan mengabulkan doa kita dengan cara yang tidak terduga-duga seperti dialami Patmaraga di atas.
3. Asal Mula Selat Bali
Zaman dahulu kala di Jawa Timur, ada seorang Brahmana bernama Sidi Mantra yang terkenal akan kesaktiannya. Ia juga memiliki budi pekerti yang sangat baik dan dihormati oleh masyarakat luas. Sebagai hadiah, Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya dengan harta benda dan istri yang cantik jelita.Setelah bertahun-tahun menikah, mereka dikaruniai anak laki-laki bernama Manik Angkeran. Sayang, istri Sidi meninggal saat melahirkan. Entah karena kurang kasih sayang seorang ibu atau sebab lain, Manik tumbuh menjadi pria dengan sifat yang bertolak belakang dengan sang ayah.Tak hanya manja dan pemarah, Manik juga hobi berjudi. Namun ia selalu kalah. Perlahan, harta benda ayahnya pun habis ia pertaruhkan dan untuk membayar hutang. Sampai suatu hari, tak ada lagi yang bisa dijualnya.Pria manja ini lalu memohon bantuan ayahnya. Karena tak tega, Sidi rela berpuasa dan bertapa hingga mendapat wangsit. Yakni agar ia pergi ke kawah Gunung Agung dan meminta bantuan Naga Besukih.Sesampainya di sana, Sidi merapal mantra dan membunyikan genta untuk memanggil Naga Besukih. Ia menjelaskan maksud kedatangannya. Akhirnya, naga itu memberikan intan dan emas dengan syarat Sidi menasihati anaknya agar tidak berjudi lagi.Namun meski sudah dinasihati, sifat lama Manik tak bisa hilang begitu saja. Ia bahkan kembali berjudi dan menumpuk hutang. Lagi-lagi sang ayahlah yang harus menanggung getahnya.Meski kesal, Sidi tetap kembali ke kawah Gunung Agung. Naga Besukih heran kenapa ia kembali lagi. Setelah dijelaskan, Naga Besukih memberi Sidi emas dan intan dengan syarat yang sama seperti sebelumnya.Kali ini, Manik heran dari mana sang ayah bisa mendapatkan begitu banyak harta dengan mudah. Namun, Sidi bersikeras menolak memberi tahu anaknya. Ia juga mengancam tak akan membantunya lagi setelah itu.Lagi-lagi, Manik kembali berjudi dan terjerat hutang. Ia pun bertekad menyelidiki sumber harta ayahnya. Setelah mengumpulkan informasi, ia pun mencuri genta ayahnya dan berangkat ke Gunung Agung.Dengan kasar, Manik memukul genta tanpa membacakan mantra. Naga Besakih pun marah mengetahui Manik telah mencuri genta ayahnya. Namun, Manik tetap memohon bantuannya dan mengaku akan dibunuh kalau tidak bisa membayar hutang.Karena kasihan, Naga Besakih akhirnya bersedia membantunya. Namun saat ia membalikkan badan untuk mengambil harta di perut bumi, Manik malah memotong ekor Besakih yang dihiasi emas dan intan. Sang naga pun murka dan membakar Manik hingga menjadi abu.Di Jawa Timur, Sidi dengan cemas menanti putranya yang tak kunjung pulang. Setelah mengetahui Manik pergi ke Gunung Agung, ia pergi menyusul dan memohon pada Naga Besakih untuk mengembalikan anaknya.Sebagai persyaratan, Sidi harus mengembalikan ekor Naga Besakih seperti semula. Manik pun pada akhirnya bisa dihidupkan kembali. Kali ini ia sadar dan meminta maaf pada sang ayah dan Naga Besakih.Meski sudah dimaafkan, Sidi meminta Manik untuk tetap tinggal di sekitar Gunung Agung. Sesampainya di Tanah Benteng Jawa Timur, ia membuat garis dengan tongkat saktinya. Dari garis itu muncul air yang lama-kelamaan membesar dan menjadi Selat Bali yang kita kenal sekarang.
Lewat cerita dongeng anak sebelum tidur tentang Selat Bali di atas, ajarkan anak agar selalu menghormati dan menjaga kepercayaan orang tuanya. Ingatkan juga agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung pada orang tua saat dewasa nanti.
Jangan sampai anak-anak terjerumus pada hal negatif dan malah menyusahkan ayah ibunya. Jangan juga mereka menghalalkan segala cara hanya untuk memenuhi hasrat pribadinya.
4. Terbentuknya Danau Toba
Di Sumatera Utara zaman dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Toba. Suatu hari ia pergi memancing ikan. Setelah lama menunggu, akhirnya ada ikan yang menggigit umpannya. Betapa senangnya ia saat melihat ikan tersebut memiliki sisik emas.Toba pulang ke rumah dengan gembira karena ingin segera menyantap ikan tersebut. Namun ternyata, kayu bakar di rumahnya sudah habis sehingga ia harus mencari terlebih dahulu.Sesampainya di rumah, ikan yang tadi diletakkannya dalam wadah besar menghilang. Sebagai gantinya, ada koin-koin emas dalam wadah tersebut. Ia makin terkejut saat melihat ada gadis cantik berada di dalam kamarnya.Ternyata, gadis itu adalah penjelmaan ikan yang ia tangkap. Gadis itu bersedia menjadi istri Toba selama sang suami tak membocorkan jati dirinya sebagai manusia ikan. Mereka pun menikah dan dikarunai anak bernama Samosir.Setiap hari, Toba bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Sayangnya, Samosir malah tumbuh menjadi anak yang nakal.Suatu hari, Samosir diminta mengantarkan bekal makanan untuk Toba oleh ibunya. Namun ia malah mampir bermain dan menghabiskan bekal tersebut. Toba yang lapar pun marah dan menghardik putranya, “Dasar anak ikan!”Karena terkejut, Samosir mengadu pada ibunya. Sang ibu lalu meminta anaknya untuk naik ke atas bukit. Karena tak lama setelah itu, datanglah air bah yang sangat deras.Sang ibu melompat ke danau dan berubah kembali menjadi ikan. Toba tak bisa menyelamatkan diri dan tenggelam di danau yang akhirnya terkenal sebagai Danau Toba. Sementara itu, sang anak berubah menjadi pulau di tengah danau yang sekarang dinamai Pulau Samosir.
Ada banyak pesan moral yang bisa Anda sampaikan ke buah hati lewat cerita dongeng anak sebelum tidur ini. Yang pertama, jadilah orang yang selalu menepati janji. Kalau memang diberi kepercayaan, jangan sampai merusaknya.
Selain itu, anak juga seharusnya menghormati dan menghargai orang tuanya. Jangan sampai orang tua sudah susah payah mencari nafkah, anak malah melakukan sesuatu yang membuat orang tuanya marah besar.
5. Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat
Alkisah, ada dua pendekar yang dijuluki Pahit Lidah dan Mata Empat hidup di daerah Banding Agung, Sumatera Selatan. Mereka adalah pendekar yang sangat kuat dan disegani lawan-lawannya.Suatu hari, Pahit Lidah mendatangi Mata Empat. Ia mengatakan kalau kesaktian Mata Empat tidak sebanding dengannya. Mendengar hal itu, Mata Empat pun menantang Pahit Lidah untuk menguji kesaktian mereka.Keduanya memutuskan menggunakan pohon aren untuk menentukan siapa yang lebih sakti. Mereka bergantian menelungkup di bawah segerombol bunga aren. Lalu, yang sedang tidak menelungkup akan memotong bunga aren dari atas. Siapa yang bisa menghindari dari bunga aren itulah pemenangnya.Mata Empat mendapat giliran pertama untuk menelungkup. Dengan bantuan dua mata yang ada di belakang kepalanya, ia bisa menghindar dari bunga aren itu dengan mudah.Selanjutnya, giliran Pahit Lidah yang menelungkup. Namun, ia tak bisa menghindar dan akhirnya tewas tertimpa bunga aren. Mata Empat pun merasa bangga. Kini, ia menjadi satu-satunya pendekar yang ditakuti di Banding Agung.Namun, ia masih penasaran kenapa lawannya bisa dijuluki Pahit Lidah. “Apa karena memang lidahnya pahit?” pikirnya sambil mendekati mayat Pahit Lidah. Dicoleknya lidah sang lawan dengan ujung jari telunjuknya, lalu ia jilat untuk mengetahui rasanya. “Hmm, memang pahit,” batin Mata Empat.Tanpa ia ketahui, rasa pahit itu sebenarnya berasal dari racun yang selama ini berada di lidah lawannya. Tak lama, efek racun pun bekerja dan membuat Mata Empat meregang nyawa.Kedua pendekar itu akhirnya sama-sama tiada. Jasad Pahit Lidah dan Mata Empat dikebumikan di tepi Danau Ranau yang masih ramai dikunjungi wisatawan hingga kini.
Dari cerita dongeng anak sebelum tidur ini, Anda bisa mengajarkan pada anak kalau kesombongan itu tak ada gunanya. Rasa bangga yang berlebihan justru bisa mencelakakan diri sendiri.
Pertahankan sikap rendah hati meski ilmu atau kemampuan yang kita miliki lebih tinggi dari orang lain. Dengan sikap rendah hati itu pula, kita akan termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Agar Kegiatan Membaca Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Semakin Menarik
Itu dia 20 cerita dongeng anak sebelum tidur yang bisa Anda bacakan untuk buah hati. Agar anak semakin tertarik untuk mendengarkan, Anda bisa menggunakan buku yang dilengkapi ilustrasi dan warna. Hindari menggunakan buku yang hanya berisi tulisan seperti novel kecuali anak memang menginginkannya.
Cobalah ubah nada suara dan ekspresi Anda mengikuti kisah yang sedang dibacakan. Kalau mau, Anda juga bisa mencari referensi dari video dongeng anak yang banyak tersedia di Youtube.
Akan tetapi, usahakan untuk tidak membiarkan si kecil menonton sendiri video cerita dongeng anak sebelum tidur tersebut. Ia tetap perlu diajak berinteraksi secara langsung sehingga bisa membentuk ikatan emosional.
Untuk anak yang belum bisa membaca, Anda tak perlu mengenalkan huruf dalam kegiatan ini. Biarkan ia fokus berimajinasi dan menikmati cerita yang dibacakan untuknya. Selamat membaca!
No comments:
Post a Comment